Menguak dunia procurement dan segala aspeknya menjadi langkah penting dalam menjalankan bisnis secara efisien.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai aktivitas procurement dan mengapa Procurement adalah elemen krusial dalam operasional perusahaan.
Jenis Aktivitas Procurement
1. Direct Procurement
Direct Procurement melibatkan pengadaan bahan atau jasa yang diperlukan dalam proses produksi. Mulai dari bahan baku hingga komponen permesinan, semuanya termasuk dalam cakupan ini.
2. Indirect Procurement
Berbeda dengan Direct Procurement, Indirect Procurement fokus pada barang dan jasa yang tidak terkait dengan proses produksi. Perlengkapan kantor, jasa marketing, hingga layanan konsultan, termasuk dalam kategori ini.
3. Goods Procurement
Goods Procurement mencakup pengadaan barang fisik, seperti bahan baku, perlengkapan kantor, dan furnitur. Bahkan berlangganan software juga masuk dalam ruang lingkup ini.
4. Services Procurement
Services Procurement berfokus pada pengadaan layanan jasa, seperti firma hukum, marketing, kontraktor, dan jasa keamanan. Semua ini menjadi integral dalam menjalankan operasional perusahaan.
Proses dalam Aktivitas Procurement
Proses procurement melibatkan 9 tahapan yang tak bisa diabaikan. Dari identifikasi kebutuhan hingga pencatatan riwayat, setiap langkah memiliki peran krusial dalam memastikan pengadaan yang efisien dan efektif.
- Identifikasi Kebutuhan: Analisis mendalam terhadap barang atau jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
- Pengajuan Purchase Request: Dokumen permohonan pembelian yang menggambarkan barang atau jasa yang dibutuhkan.
- Pencarian dan Pemilihan Supplier: Proses seleksi vendor berdasarkan kualitas, harga, reputasi, dan akuntabilitas.
- Negosiasi Harga: Tahap vital dalam memastikan kesepakatan harga yang kompetitif.
- Pembuatan Purchase Order (PO): Dokumen yang berisi daftar barang atau jasa yang akan dibeli.
- Penerimaan dan Pengecekan Barang: Mengecek kesesuaian dan kualitas barang yang diterima.
- Three-way Matching: Memastikan kesesuaian antara purchase order, dokumen pengiriman, dan invoice.
- Pembayaran: Melakukan pembayaran setelah melewati tahapan three-way matching.
- Pencatatan Riwayat: Pencatatan semua dokumen untuk tujuan audit dan kalkulasi pajak.
Bekerja di Bidang Procurement
Setelah memahami proses procurement, mungkin sebagian dari Anda mulai tertarik untuk bekerja di bidang ini. Untuk memahami posisi procurement lebih dalam, berikut informasi penting yang dapat Anda ambil.
Kualifikasi untuk Posisi Procurement
Jika Anda lulusan bisnis manajemen, akuntansi, atau ekonomi, posisi procurement sesuai dengan jurusan Anda. Namun, pengalaman di dunia bisnis, manajemen, atau kepemimpinan tetap menjadi nilai tambah.
Skill yang Dibutuhkan
Beberapa skill utama seorang procurement meliputi pengetahuan bisnis, kemampuan matematika dasar, kemampuan komunikasi, kepemimpinan, analisis, negosiasi, dan fokus pada detail.
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas seorang procurement mencakup analisis kebutuhan, kontrak dengan supplier, manajemen inventory, negosiasi harga, menjaga hubungan dengan supplier, analisis strategi procurement, pencatatan proses, dan pengaturan anggaran pembelian.
Gaji Procurement di Indonesia
Bagi fresh graduate di bidang procurement, gaji rata-rata berkisar antara 3.300.000 hingga 8.000.000, tergantung lokasi atau kota penempatan.
Kesimpulan
Dengan pemahaman mendalam mengenai procurement dan mengapa Procurement adalah elemen krusial, baik dari jenis aktivitas hingga prosesnya, diharapkan Anda dapat memutuskan langkah selanjutnya dalam karier Anda.
Sumber daya dan lowongan pekerjaan di bidang ini dapat dengan mudah ditemukan, membuka peluang baru untuk Anda yang tertarik pada dunia procurement.